Mengenal Lebih Lanjut tentang Content Enrichment

Pada 22 Agustus 2017, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara berkesempatan untuk mengenal lebih dalam mengenai content enrichment dari dua orang anggota redaksi surat kabar nasional Media Indonesia, yakni Desi Yasmini dan Gurit Adi Suryo.


Pembicara Gurit Adi Suryo sedang memberikan penjelasan

Kedua pembicara tersebut bertanggung jawab dalam bidang riset atau litbang (penelitian dan pengembangan) Media Indonesia. Bidang litbang tersebut memiliki proyeksi dan rencana kerja yang terdiri dari:
  • Peliputan untuk halaman Eksplorasi (yang hanya tersedia pada surat kabar edisi hari Sabtu)
  • Pencarian data (seperti data dari kementrian maupun BPS)
  • Pelatihan atau training (dilakukan khusus untuk para wartawan)
  • Analisis media (biasa dilakukan menjelang rapat kerja internal)
  • Dokumentasi naskah, data, dan grafis
Salah satu pembicara, yaitu Desi Yasmini, menyatakan bahwa rapat internal yang berlangsung dalam bidang redaksional diadakan tiga kali dalam sehari. Rapat pertama biasanya diadakan pada pukul 10.00, untuk membahas mengenai naskah berita juga tambahan data lainnya. Rapat kedua diadakan pada pukul 12.00. Sedangkan rapat ketiga diadakan pada pukul 14.30 untuk menyeleksi lebih lanjut berita dan data yang telah dikumpulkan, serta menentukan kelayakan suatu berita. 

Bisnis penerbitan pers pada prinsipnya merupakan dari tiga bidang kegiatan, yaitu redaksional, percetakan, dan usaha. Kegiatan dari masing-masing bidang haruslah saling terkait dan terikat, serta sesuai dengan peraturan yang ada. Kegiatan riset atau litbang sendiri termasuk pada bidang redaksional.

Pembicara Gurit Adi Suryo juga menjelaskan mengenai proses kerja jurnalistik yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
  1. Rapat redaksi, untuk menentukan tema yang akan ditulis dalam penerbitan edisi hari berikutny dan berita yang layak diterbitkan)
  2. Penulisan berita, dilakukan oleh para wartawan. Wartawan dituntut untuk mematuhi asas 5W1H yang bertujuan untuk memenuhi kelengkapan berita. Wartawan yang terjun ke lapangan harus mengirimkan berita dan data yang telah dikumpulkan.
  3. Editing, proses penyuntingan yang bertujuan untuk menyempurnakan penulisan naskah. Tahap ini merupakan tugas dari redaktur setiap kompartemen. Tim bahasa juga ikut bekerja pada proses ini, terutama untuk memeriksa kelayakan bahasa yang digunakan. 
  4. Setting dan layout, berkaitan dengan penanganan tata letak dan penampilan fisik penerbitan secara umum.
Litbang memiliki peran penting dalam membantu kelancaran kerja redaksi. Tugas-tugas dari litbang meliputi: memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, memberikan masukan bagi pengembangan redaksional dan bidang lainnya, pembinaan dan pengembangan kualitas SDM, dan pencarian data (bekerja sama dengan pihak lain seperti kementrian, LSM, bank data, dan sebagainya).

Data yang digunakan oleh suatu media biasanya didapatkan oleh bidang riset atau litbang. Dalam melakukan pencarian data, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  1. Akurasi data (data yang sebenarnya, tidak dikurangi maupun ditambah)
  2. Sumber data yang harus jelas
  3. Data yang digunakan dalam penulisan berita bersifat terbaru dan aktual
  4. Seimbang atau sama dengan naskah
Pada akhir perkuliahan, salah satu mahasiswa berkesempatan melontarkan pertanyaan kepada sang pembicara mengenai alasan surat kabar Media Indonesia tidak memiliki badan riset tersendiri dalam melakukan pencarian data. Pembicara Desi Yasmini pun menjelaskan bahwa adanya keterbatasan sumber daya manusia menjadi salah satu alasannya. Selain itu, untuk membentuk pusat riset atau litbang juga membutuhkan pembiayaan tersendiri.


Komentar

Postingan Populer