Jurnalisme di Era digital
Pembicara : Pak Asep Saefullah, Jurnalis Sindo
Pada tanggal 12 September
2017 mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara kedatangan
dosen tamu, yaitu seorang jurnalis dari surat kabar Sindo, Asep Saefullah,
yang banyak memberikan informasi mengenai junalisme di era digital serta
bagaimana perkembangan jurnalisme dan juga new media.
Para mahasiswa disuguhi
dengan video anti hoax, yang berjudul Lentera Maya. Menurutnya, media
sosial menjadi ruang informasi yang ter-update. Tetapi, apakah khalayak
mengetahui asal informasi yang didapatkan tentunya merupakan hal yang sangat
penting, khususnya bagi praktisi public relation untuk menyadari bahwa
sosial media sangat bermanfaat. Selain itu dalam bidang periklanan, billboard
juga sudah kurang diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh dampaknya
yang tidak terukur.
Kemudahan teknologi sangat
berpengaruh bagi masyarakat dalam berbagai hal, misalnya untuk menghubungi
orang atau mencari orang, yang pada zaman dahulu harus menggunakan yellow
pages dengan tingkat akurasi yang minim. Salah satu dampak negatif dari
kemudahan teknologi adalah segala informasi dapat diterima masyarakat tanpa
adanya klarifikasi karena ingin memberikan kecepatan informasi.
Perkembangan new media di Indonesia sangat pesat, apapun mediumnnya, konten
menjadi nomor satu. Adanya perpindahan dari majalah atau tabloid menjadi media
sosial, khalayak tidak lagi secara langsung mengakses berita melalui situs web. Kini, perusahaan media turut mengandalkan
media sosial yang dapat menarik pembaca loyal.
Di sisi lain, seorang jurnalis harus dapat
membuat artikel yang menarik dan menciptakan konten penting bagi publik. Tidak
hanya itu, jurnalis harus menciptakan artikel yang dapat dibaca.
Perubahan karena adanya
kemajuan teknologi juga memengaruhi media yang diminati oleh masyarakat.
Perlahan-lahan koran mulai diganti dengan portal berita online. Dulu, berbagai perusahaan media cetak berlomba-lomba menjual
surat kabar terbanyak tiap harinya. Kini, hal yang diutamakan adalah traffic dari situs yang dimiliki. Tidak
hanya sekedar jumlah pengunjung yang menjadi perhatian utama, tetapi juga aspek
demografis dari para pengunjung. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat
menarik klien yang berminat untuk memasang iklan sesuai dengan target audience.
Perubahan konten dalam
media juga terjadi, yang awalnya hanya berisi tulisan dan gambar, kini menjadi
lebih beragam dengan adanya tambahan audio dan video. Sama halnya dalam bidang
humas, praktisi public relations juga
perlu mengikuti perkembangan ini. Press
release yang awalnya hanya berbentuk tulisan, sekarang telah berkembang
menjadi video.
Perubahan-perubahan ini pada akhirnya turut memengaruhi tanggung jawab seorang jurnalis. Dulu, jurnalis hanya bertugas untuk menulis berita dan mengambil foto. Sekarang, profesi jurnalis dituntut untuk bisa multitasking, termasuk melakukan video editing dan online report.
Perubahan-perubahan ini pada akhirnya turut memengaruhi tanggung jawab seorang jurnalis. Dulu, jurnalis hanya bertugas untuk menulis berita dan mengambil foto. Sekarang, profesi jurnalis dituntut untuk bisa multitasking, termasuk melakukan video editing dan online report.
Komentar
Posting Komentar